Bilangan real dan himpunan



  • Bilangan asli, bilangan cacah, dan bilangan bulat.
  • Bilangan rasional dan bilangan irasional.
  • Bilangan real : Sifat Medan dan Sifat Urutan.


Bilangan Asli, Bilangan Cacah, dan Bilangan Bulat
Bilangan asli (natural number) adalah yang paling sederhana di antara yang lain. Pada waktu kita baru belajar berhitung kita telah mengenal bilangan asli. Misalnya menghitung banyak telur, banyak buah apel, ataupun banyak jari yang kita miliki. Barisan bilangan asli adalah
1,2,3,4,5,…
bilangan asli disebut juga bilangan bulat positif. Himpunan bilangan asli dinotasikan dengan N

Himpunan bilangan yang selanjutnya adalah himpunan bilangan cacah. Yaitu himpunan bilangan asli yang juga disertakan 0
di dalamnya. Barisan
0,1,2,3,4,5,…
merupakan barisan bilangan cacah.

Yang terakhir adalah himpunan bilangan bulat (integers), dilambangkan dengan Z
. Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif, nol, dan bilangan bulat negatif. Sedikit berbibicara tentang bilangan bulat negatif. Bilangan bulat negatif biasanya dihubung-hubungkan dengan hutang. Ini mungkin dikarenakan oleh hutang yang berhawa "negatif" (itu menurut saya sih). Ok kembali, barisan bilangan bulat adalah
…,−3,−2,−1,0,1,2,3,…
Sekilas dari apa yang kita lihat di atas bilangan asli, bilangan cacah, dan bilangan bulat banyaknya berbeda. Namun fakta yang menarik adalah banyak anggota mereka sama (what?). Ini dapat dibuktikan dengan membuat fungsi bijektif antara mereka. Well, kayanya gak dibahas di sini. Bukti akan ditulis pada postingan lain jika ada kesempatan.
Bilangan Rasional dan Bilangan Irasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang diperoleh dari perbandingan (rasio) atau hasil bagi dua bilangan bulat dengan  syarat bagian penyebut (pembagi) tidak boleh 0
, dinotasikan dengan Q (quotient). Yaitu bilangan yang dapat dinyatakan ke dalam bentuk ab dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b≠0. Pendefinisian yang lebih baik adalah dengan memberikan syarat a dan b relatif prima (memiliki GCD/FPB(Greatest Common Divisor / Faktor Persekutuan terBesar) bernilai 1
) sehingga telah berada dalam bentuk paling sederhana.  Kita tuliskan ini sebagai berikut



r adalah bilangan rasional jika dan hanya jika terdapat bilangan bulat a dan b dengan GCD(a,b) = 1 serta b≠0 sedemikian sehingga
r=ab




Contoh dari bilangan rasional adalah 12
, 0.3, dan 2. Perhatikan juga bahwa semua bilangan bulat adalah bilangan rasional dengan bagian penyebut 1
.

Ø  Bilangan real yang bukan bilangan rasional, yakni tidak dapat dinyatakan menjadi perbandingan dua bilangan bulat disebut bilangan irasional. Beberapa contoh dari bilangan irasional adalah 2–√,3–√4,Ï€,
dan e
.

Bilangan real dengan desimal berhingga sudah pasti rasional. Tapi bagaimana dengan bilangan dengan desimal yang tidak berhingga? Kita punya ciri untuk membedakannya.

Bilangan rasional memiliki desimal yang berulang, sementara bilangan irasional memiliki desimal yang tidak berulang. Contohnya 0.333…
merupakan bilangan rasional karena 0.333=13



Contoh
Tunjukkan bahwa 0.123123123…
adalah bilangan rasional.

Kita lakukan ini dengan 2 cara.
Cara I
Pertama misalkan
x=0.123123123…

Maka
1000x=123,123123…
Dengan mengurangkan diperoleh
1000xx=123.123123…=0.123123123…


999xx=123=123999=41333
ini menunjukkan bahwa x adalah bilangan rasional.
Cara II 
Tulis x=0.123123123… sebagai
x=0.123+0.000123+…
atau
x=1231000+12310002+12310003+…
Perhatikan bahwa ini membentuk deret geometri tak hingga dengan rasio 11000 dan suku pertama 1231000. Sehingga jumlahnya,
x=12310001−11000=123999=41333
diperoleh hasil yang sama, yakni x adalah bilangan rasional.
Q.E.D.


Bilangan Real
Himpunan bilangan real adalah gabungan antara himpunan bilangan rasional dan bilangan irasional.Himpunan ini dinotasikan dengan R. Bilangan real dapat dituliskan ke dalam garis bilangan yang disebut dengan real line. Pada garis bilangan a berada di kiri b berarti bahwa a<b atau b>a
Sifat-Sifat Medan 
Himpunan bilangan real memiliki sifat-sifat medan yaitu untuk bilangan real x,y, dan z  berlaku
  1. Komutatif. x+y=y+x
dan xy=yx
·  .
·  Asosiatif. x+(y+z)=(x+y)+z
·  ·  Distributif. x(y+z)=xy+xz dan (x+y)z=xz+yz
·  ·  Identitas. Terdapat unsur identitas yakni 1 dan 0 sedemikian hingga x+0=0+x=x (Identitas Penjumlahan) dan 1.x=x.1=x
·  (Identitas Perkalian).
·  Invers Penjumlahan. Untuk setiap bilangan real x terdapat bilangan real y sedemikian sehingga x+y=y+x=0
·  ·  Invers Perkalian. Untuk setiap bilangan real x tak 0 terdapat bilangan real y yang memenuhi xy=yx=1
  1.  
Sifat-Sifat Urutan
Pada bilangan real terdapat beberapa sifat urutan, yakni untuk bilangan real x,y, dan z berlaku
  1. Trikotomi. Salah satu dari kemungkinan berikut ini pasti terpenuhi
x<y,   x=y,   x>y
·  ·  Ketransitifan. Jika x<y dan y<z maka x<z
·  .
·  Penambahan. x<yx+z<y+z
·  .
·  Perkalian. Jika z positif, x<yxz<yz dan jika z negatif x<yyz<xz.

Pengertian Himpunan

Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas. Benda atau objek dalam himpunan disebut elemen atau anggota himpunan. Dari defi nisi tersebut, dapat diketahui objek yang termasuk anggota himpunan atau bukan.
Contoh himpunan:
• Himpunan warna lampu lalu lintas, anggota himpunannya adalah merah, kuning, dan hijau.
• Himpunan bilangan prima kurang dari 10, anggota himpunannya adalah 2, 3, 5, dan 7.
Contoh bukan himpunan:
• Kumpulan baju-baju bagus.
• Kumpulan makanan enak.
.  Jenis-Jenis Himpunan
  • Himpunan Kosong
Himpunan kosong (empty set) adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota, yang dilambangkan dengan   atau {}.




Description: http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cphi%20=%20%5Cleft%20%5C%7B%20x%20%5Cmid%20x%20%5C:%20bilangan%5C:%20real,%20%5C:x%5E%7B2%7D%20+4=0%5Cright%20%5C%7D
  • Himpunan Universal (Semesta)
Himpunan universal (universal set) adalah himpunan yang mempunyai semua elemen di dalam semesta pembicaraan. Himpunan universal dilambangkan dengan U adalah himpunan yang memenuhi 


Penyajian Himpunan 

Terdapat banyak cara dalam menyajikan himpunan. Namun, Pada dasarnya terdapat dua cara penyajian himpunan yaitu : 
− mendaftar semua anggotanya 
− menyebutkan sifat keanggotaannya 

  • Mendaftar Semua Anggota-anggotanya 
      Dengan cara ini, anggota-anggota himpunan ditulis dalam kurung kurawal dan dipisahkan dengan tanda koma. Pada penulisan himpunan dengan cara mendaftar anggota-anggotanya, jika semua anggota dapat ditulis maka urutan penulisan boleh diabaikan. Jika suatu himpunan mempunyai anggota sangat banyak dan memiliki pola tertentu maka penulisannya dapat dilakukan dengan menggunakan tiga buah titik yang dibaca "dan seterusnya". 
Contoh: 
A = {bilangan asli}, maka dapat dituliskan sebagai: 
A = {1, 2, 3, 4, . . .}. 
Akan tetapi jika himpunan itu anggotanya terbatas maka kita menulisnya dengan cara: 
P = {bilangan cacah ganjil kurang dari 100}, maka: 
P = {1, 3, 5, 7, 9, . . . , 99}. 

     Adapun cara lain seperti enumerasi atau tabulasi elemen-elemennya, Menggunakan simbol-simbol baku, Notasi pembentuk Himpunan,dan Diagram Venn yang sudah di jelaskan pada minggu lalu. Kali ini kita akan membahas penyajian himpunan dalam bentuk Deskriptif dan dengan menggunakan diagram seperti : diagram garis dan diagram cartess. 

1. Deskriptif 
Yaitu menyatakan himpunan dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum dari anggotanya. Contoh : 
D = { x │ x adalah himpunan bilangan bulat } 
E = { x │x adalah himpunan bilangan cacah } 
F = { x │x adalah himpunan bilangan cacah } 

2.Diagram Garis 
     Diagram garis biasanya digunakan untuk memperlihatkan hubungan antar himpunan dimana himpunan yang satu merupakan himpunan bagian dari himpunan yang lain. Jika A himpunan bagian dari C dan B himpunan bagian dari C, maka ditulis dalam diagram garis sebagai berikut. 



3.Diagram Cartess 
     Untuk menggambarkan suatu himpunan bilangan, Rene Descartes menggambarkannya dalam suatu garis bilangan. Garis bilangan ini disebut garis bilangan Cartess. 
Misalnya : 
Jika A = {x : 0 x < 3}, maka digambarkan dalam garis bilangan Sebagai berikut.



Hukum himpunan
  1. Hukum komutatif
    • p ∩ q ≡ q ∩ p
    • p q ≡ q p
  2. Hukum asosiatif
    • (p ∩ q) ∩ r ≡ p ∩ (q ∩ r)
    • (p q) r ≡ p (q r)
  3. Hukum distributif
    • p ∩ (q r) ≡ (p ∩ q) (p ∩ r)
    • p (q ∩ r) ≡ (p q) ∩ (p r)
  4. Hukum identitas
    • p ∩ S ≡ p
    • p ≡ p
  5. Hukum ikatan
    • p ∩
    • p S ≡ S
  6. Hukum negasi
    • p ∩ p' ≡
    • p p' ≡ S
  7. Hukum negasi ganda
    • (p')' ≡ p
  8. Hukum idempotent
    • p ∩ p ≡ p
    • p p ≡ p
  9. Hukum De Morgan
    • (p ∩ q)' ≡ p' q'
    • (p q)' ≡ p' ∩ q'
  10. Hukum penyerapan
    • p ∩ (p q) ≡ p
    • p (p ∩ q) ≡ p
  11. Negasi S dan
    • S' ≡
    • ' ≡ S




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relasi dan Fungsi

matriks